
Kesuksesan bisa diraih di pintu mana saja. Seperti kisah wanita penjual es
cokelat panjang umur ini. Dia bahkan rela berhenti bekerja menjadi HRD di
perusahaan besar. Siapa sangka, es cokelat ini justru membawanya menuju
tangga kesuksesan yang lebih tinggi. Omzet yang bisa diraihnya mencapai 4
kali dari gajinya terdahulu.
Melansir dari akun YouTube Kawan dapur, Senin (8/8), berikut kisah mantan
HRD perusahaan besar sukses jualan es cokelat dengan omzet fantastis.
Orangtua Tak Restu Keluar Pekerjaan
Wanita bernama Vita ini membagikan kisah awal mula dirinya menjual es
cokelat. Ternyata orangtua awalnya sempat menolak dan tidak setuju. Apalagi
Vita merupakan seorang HRD di perusahaan besar.
" Untuk orang tua itu awalnya menyayangkan. Awalnya menyayangkan, 'kamu
ngapain tak sekolahin tinggi-tinggi S1 lulusan psikologi. Sudah enak dapat
kerjaan HRD, gajian tanggal berapa itu juga pasti, jumlahnya berapa kok
malah keluar pilih duit receh' istilahnya gitu," cerita Vita, penjual
sukses es cokelat panjang umur Semarang.
" Mungkin kan orang tua belum tahu ya, maksudnya kalau duit receh ini
dseriusin pun bakal jadi sesuatu yang melebihi gaji saya yang sekarang.
Saya mikirnya gitu terus," sambungnya.
Omzet 4 Kali Gaji HRD
Vita akhirnya meyaknkan orangtuanya agar bisa mendukungnya berwirausaha.
Dengan kerja keras dan doa ayah dan ibunya, Vita berhasil membuktikan kalau
jualannya ini punya omzet yang fantastis jika dibandingingkan gaji
sebelumnya.
Saya cuma yakinkan sama orang tua, selama kita kerja itu ikhlas dan
niatnya itu menolong orang banyak, bisa bermanfaat buat orang banyak,
Insya Allah Tuhan itu pasti kasih jalan yang lebih banyak buat rezeki,"
ujar Vita.
" Akhirnya aku buktikan. Satu bulan pertama saya jualan itu pendapatan
saya sudah 4 kali gaji saya di Indofood sebelumnya," ungkapnya bersyukur.
Ide Bisnis Es Cokelat
Ide bisnis es cokelat ini rupanya tidak lepas dari peran berbagai pihak.
Mulai dari pendapat sahabat, pangsa pasar di Semarang hingga kutipan yang
pernah dibaca dan selalu diingatnya.
" Yang menarik dari es cokelat karena rata-rata di Semarang itu khususnya es
cokelat itu identik dengan manis. Padahal saya punya sahabat yaitu penggemar
es cokelat banget dan dia itu pernah cerita sama saya bahwa 'Nok, es cokelat
yang asli itu after taste nya pahit. Es cokelat yang asli itu rasanya pahit,
gak ada manisnya. Coba di Semarang ada es kaya gitu'," papar Vita.

" Dari situ aku kepikiran pernah baca salah satu kutipan 'Ketika kamu pengin mempunyai suatu usaha yang bisa long last dan tidak hilang diteman waktu, kamu harus punya ciri khas'," jelasnya.
" Nah dari situlah saya mikir, saya gabungin pendapat saya sama di Semarang belum ada seperti itu, sama kutipan tadi. Akhirnya ya sudah mungkin coba yang baru di Semarang belum ada dan 3 vairan roti tadi kan juga belum pernah ada, es cokelat pakai roti yang jenisnya 3 kaya gitu. Ya namanya iseng-iseng berhadiah, kok malah berhadiah gitu sih," lanjutnya.
Balik Modal Dlam 3 Hari
Nggak main-main, berkat kreatifitas dan keyakinanya, tak butuh waktu lama bagi Vita agar bisa balik modal. Wanita ini mengaku, kalau hanya butuh waktu 3 hari saja untuk mengembalikan uang modalnya.
" Awalnya modal kalau buat galvalum sama bahan-bahan pembuatan cokelat itu sekitar Rp10 juta. Terus kalau sama sewa tempat Rp13 jutaan lah," jujur Vita.
" Itu balik (modal) dalam berapa lama mbak?," tanya pria ini.
" 3 hari. Pulang jualan input kan ke excel pendapatan pengeluaran dan sebagainya, loh kok nominalnya sama yang tak keluarin, kok sudah klop. Bersih loh itu mas," ungkapnya.
" Yang 16 franchise, jadi sekarang totalnya ada 18 outlet," sambungnya.