Skip to main content
Ibu Hamil Mengidam Naik Mobil Polisi, Petugas Langsung Ajak Keliling

Ibu Hamil Mengidam Naik Mobil Polisi, Petugas Langsung Ajak Keliling

Para ibu hamil kadang memiliki keinginan yang menggebu, unik dan harus dipenuhi. Jika tidak, akan merasa kesal dan gelisah, kita biasanya menyebut ngidam.

Seperti seorang ibu asala Karawang, Jawa Barat bernama Sukmawati. Ia sedang hamil besar dan sangat ingin naik mobil patroli Polisi yang sering dilihatnya di jalan.

Awalnya, ia merasa malu untuk menyampaikan keinginannya itu langsung pada petugas yang ditemui. Hal itu didengar oleh saudaranya yang kemudian menyampaikan pesan pada akun Instagram @kapolreskarawang.

Tak disangka pesan tersebut direspons oleh Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono yang kemudian meminta Kapolsek Kotabaru, Iptu Rizky Anshory, mendatangi rumah Sukmawati.

Ingin Anaknya Jadi Polisi

Tak lama setelahnya, beberapa anggota Polisi mendatangi rumah Sukmawati di Desa Pucung, Kotabaru. Para petugas dengan sigap mengabulkan keinginan ibu yang sedang hamil tua ini.


Sukmawati didampingi para petugas keliling naik mobil Polisi selama sekitar 20 menit. Rupanya ia juga berharap anak yang dikandungnya kelak akan menjadi anggota Kepolisian.

" Saya berharap, kelak anak saya bisa menjadi abdi negara," ujarnya.

Setelah berkeliling, Sukmawati pun diantarkan lagi ke rumahnya. Wajahnya tampak sangat semringah karena hasrat ngidamnya terpenuhi.

Pakai Koyo untuk Redakan Pegal Saat Hamil, Berbahayakah?

Berat badan yang bertambah drastis saat hamil membuat tubuh ibu mudah lelah dan merasa pegal. Untuk meredakan hal tersebut, koyo seringkali jadi andalan. Lalu apakah aman untuk janin?

Koyo, dikutip dari KlikDokter, sebenarnya mengandung mentol, camphor, dan analgesik seperti metil salisilat. Bahan-bahan ini akan diserap perlahan oleh kulit, dan langsung bekerja pada otot atau sendi yang berada di bawahnya.


Bahan aktif mentol memberikan sensasi dingin, sehingga dapat mengurangi nyeri otot. Metil salisilat memiliki efek antiinflamasi dan antinyeri. Penggunaan koyo hanyalah sebatas di kulit.

Ketika pertama kali ditempelkan ke area yang nyeri, koyo akan memberikan rasa panas atau sensasi terbakar. Efek tersebut bertujuan untuk memberikan sinyal pada otak.

Hal itu membuat persepsi nyeri akibat sakit yang dialami menjadi terkecoh. Tak lama kemudian, rasa nyeri akan berkurang perlahan.

Sebenarnya pemakaian koyo untuk ibu hamil tidak berbahaya. Hanya saja, mengingat ibu hamil memiliki kulit yang sensitif, memakai koyo saat hamil bisa menimbulkan keluhan iritasi kulit, ruam merah, atau gatal di sekitar tempat perlekatan.


Kontraksi mungkin bisa saja muncul jika penggunaan koyo justru membuat nyeri atau tidak nyaman. Jika timbul keluhan demikian, sebaiknya ibu hamil menghindari penggunaan koyo di kemudian hari.

Jangan Kaget, Bau Badan Bisa Jadi Bermasalah Saat Hamil

Ibu hamil banyak mengalami perubahan di tubuhnya. Bukan hanya berat badan yang meningkat, aroma tubuhnya juga jadi lebih santer. Pada beberapa kondisi, ibu hamil mungkin bermasalah dengan bau badan.

Kondisi ini merupakan hal yang umum mengingat ibu hamil mengalami banyak perubahan hormon. Menurut dokter Ritika Shah, produksi hormon kehamilan menyebabkan peningkatan suplai darah ke kulit.


" Bagi sebagian ibu hamil hal ini dapat menyebabkan rasa panas dan kerap kegerahan. Efeknya, menyebabkan berkeringat lebih sering yang diikuti dengan bau badan," kata dr. Shah, dikutip dari MomJunction.

Hormon kehamilan juga mempengaruhi peningkatan indera penciuman, membuat para ibu hamil lebih sensitif terhadap bau, termasuk bau badannya. Bisa jadi aroma tubuh sebenarnya normal tapi di hidung ibu aromanya lebih kencang.

Pola Makan

Faktor lainnya yang membuat ibu hamil mengalami masalah bau badan adalah pola makan. Pada beberapa ibu, hamil menyebabkan peningkatan porsi makan dan mengidam. Makanan seperti daging, seafood, sayuran cruciferous, bawang putih, asparagus, dan kangkung dapat menyebabkan bau badan.

Untuk itu perhatikan juga pola makan sehari-hari. Usahakan untuk perbanyak konsumsi sayur dan buah. Satu lagi yang juga mempengaruhi aroma tubuh adalah berat badan yang meningkat.

" Penambahan berat badan dapat menyebabkan peningkatan aroma pada trimester ketiga karena keringat dapat mengendap di lipatan kulit dan mengeluarkan bau. Sementara bau badan yang disebabkan oleh hormon, pola makan, keputihan bisa terjadi kapan saja," kata dr. Shah.

Jaga Kebersihan Tubuh

Penting bagi ibu untuk lebih ekstra dalam menjaga kebersihan diri jika dirasa mengalami masalah bau badan saat hamil. Mandi dua kali sehari dengan sabun yang lembut bagi kulit

Cukur juga bulu ketiak dan bersihkan dengan rutin. Gunakan deodoran atau antiperspirant setelah mandi. Pilih jenis pakaian yang berbahan lembut dan ganti saat sudah terasa tak nyaman atau basah karena keringat.

Hindari makan makanan yang memicu aroma santer dari tubuh seperti bawang merah, bawang putih, dan seafood. Sebagai gantinya, makan lebih banyak buah dan sayuran.