
Viral kurir meninggal saat mengantar paket, diduga karena kelelahan. Peristiwa
tersebut dibagikan melalui Twitter, cuitan tersebut dipenuhi komentar dari
netizen yang turut berdukacita.
"TURUT berduka, barusan mendapat kabar bahwa ada kawan kurir di Jakarta
meninggal saat sedang bekerja mengantar paket. Menurut kawannya, almarhum
meninggal karna kelelahan," tulis akun @arifnovianto_id, dikutip Rabu
(15/2/2023).
Dia menilai hal itu dipengaruhi oleh faktor mondisi kerja yang berat an
minimnya perlindungan, membuat pekerja informal termasuk ojek online dan
kurir bekerja dengan penuh kerentanan.
Sebelumnya, 3 bulan lalu, dirinya pernah mewawancara driver Gocar &
Grabcar yang menyebut dirinya "gembel elit". Mereka punya mobil, tapi tak
ada tempat tinggal, sehingga tidurnya dalam mobil.
"Ia bercerita bahwa ada kawannya yang juga "gembel elit" meninggal dalam
mobil, persoalannya sama yaitu kelelahan," ujarnya.
Menurutnya, para kurir/driver, dalam sistem kerja gig, tak ada batasan
waktu kerja. Mereka oleh aturan main yang dikembangkan oleh perusahaan,
justru didorong untuk bekerja keras sekeras-kerasnya.
"Akibat bayaran yang murah, memaksa mereka bekerja lama, bahkan sampai
kelelahan," ungkapnya.
Sementara itu, makin banyak kurir/driver yang dijadiin "mitra". Alasannya,
hubungan kemitraan akan memberi kebebasan dan otonomi untuk menentukan
akan bekerja berapa lama, di mana, dan dengan pendapatan berapa. Namun,
kata dia, yang terjadi justru banyak kemitraan semu.
Liputan6.com masih mencoba mengkonfirmasi soal kabar meninggalnya kurir
tersebut ke akun Twitter @arifnovianto_id, namun hingga berita ini
ditayangkan belum ada respons dari pemilik akun tersebut.
TURUT berduka, barusan mendapat kabar bahwa ada kawan kurir di Jakarta meninggal saat sedang bekerja mengantar paket. Menurut kawannya, almarhum meninggal karna kelelahan.
— Arif Novianto (@arifnovianto_id) February 15, 2023
Kondisi kerja yg berat & minimnya perlindungan, membuat mereka bekerja dng penuh kerentanan.#RestInPeace pic.twitter.com/DfCAUDxMRa