Skip to main content
WNI Ini 21 Tahun Jadi ART di Amerika, Dianggap Saudara Majikan, Gajinya Fantastis

WNI Ini 21 Tahun Jadi ART di Amerika, Dianggap Saudara Majikan, Gajinya Fantastis


Banyak warga Indonesia yang memutuskan untuk menjadi TKI di luar negeri. Biasanya faktor ekonomi yang menjadi alasan mereka mengadu nasib di negeri orang.

Salah satu TKI yang memutuskan bekerja di luar negeri adalah Misiyah Rani atau akrab disapa May. Ia sudah 21 tahun menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) di rumah keluarga Dr. Gary di Amerika Serikat.


" Beginilah kerja di Amerika, setiap hari nyuci kamar mandi, pekerjaan rutin rumah jadi harus selalu dibersihkan," kata May dilansir dari kanal YouTube VOA Indonesia.

May menjadi TKI awalnya dengan modal nekat. Sebab, ia tidak menguasai bahasa Inggris, hanya bahasa isyarat yang menjadi penghubung komunikasi dengan sang majikan.

" Waktu itu saya belum sama sekali bisa ngomong Inggris, bisanya cuma yes dan no, jadi cuma isyarat aja (ngomong ke majikan)," ungkap May.

Sementara itu, sang majikan, Debbie, yang merupakan istri Dr. Gary mengatakan bahwa May sosok yang pemalu saat awal bekerja. Selain itu, May juga tidak bisa bahasa Inggris, namun sampai akhirnya diterima karena ia percaya orang Indonesia memiliki kepribadian yang baik.

" May amat malu, dia cuma tahu sedikit bahasa Inggris, tapi senyumnya menawan. Saya tahu orang Indonesia baik-baik makanya kami mencoba untuk menerima dia," tutur Debbie.

Sudah 21 tahun bekerja di keluarga Dr Gary, May berharap bisa terus menjadi bagian di keluarga ini. Sebab, ia tidak merasa seperti pembantu, melainkan saudara majikannya.


" Aku merasa sebagai pembantu, tapi aku dianggap family, koridorku tetap pembantu ya membantu. Mereka enggak membedakan pembantu dan majikan, apapun yang mereka makan kita makan. Enggak pernah kalau ada orang banyak oh kamu pembantu enggak ada," tutur May.

Dr. Gary menganggap May bagian dari keluarganya karena ingin membebaskan TKI itu bekerja dengan suka cita.

" Kami membiarkan May menikmati kebebasannya tinggal bersama kami," ungkap Dr. Gary.

Selain itu, May juga dianggap sebagai ibu ke dua bagi Michael anak majikannya. Sejak Michael berusia 18 bulan, May sudah menjaga dan merawatnya hingga besar seperti sekarang.

" Dia sudah ku anggap sebagai ibu kedua buat saya karena dialah yang membesarkan saya. Saya selalu bersama dia kalau orang tua tidak ada, dia juga temen terdekat saya," tutur Michael.


Saking dekatnya dengan Michael, May bahkan menangis saat anak majikannya masuk kuliah. Ia mengira Michael tidak kembali, tetapi kenyatannya tidak.

" Kemarin saat berangkat kuliah saya tangisin dikira enggak balik, ternyata tiap minggu pulang. Michael enggak bisa pergi dari saya," ucap May.

Untuk gaji, ternyata jumlahnya cukup fantastis yakni mencapai Rp60 juta perbulan.

" Sebulan Rp50 sampai Rp60 juta lebih, saya kerja demi keluarga di Indonesia. Saya memperbaiki ekonomi, saya memperbaiki kehidupan saudaraku, orang tua nomor satu, apapun yag dia minta saya bahagiakan orang tua pertama. Keponakan, adik semua saya bantu," kata May.